Diet and Eat Pattern for Diabetics
62. Benarkah penderita diabetes harus membatasi konsumsi nasi?
Penderita diabetes di Indonesia seringkali membatasi konsumsi nasi, sebab diyakini beras merupakan bahan pangan yang memicu hiperglikemik. Pendapat itu tidak sepenuhnya benar, karena beras yang ada di pasaran sangat beragam varietasnya. Hanya beras dengan indeks glikemik tinggi saja yang berpotensi memberikan efek hiperglikemik. Sementara varietas beras indeks glikemik rendah tetap aman dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan.
62. True that diabetics should limit consumption of rice?
Diabetics in Indonesia often restrict consumption of rice, because rice is believed to trigger hyperglicemic foodstuffs. That opinion is not entirely true, because the rice on the market is very diverse varieties. Only the rice with a high glycemic index are potentially hyperglicemic effects. While low glycemic index of rice varieties remain safe to consume an amount not excessive.
63. Apakah yang dimaksud dengan Indeks Glikemik?
Indeks Glikemik adalah tingkatan bahan pangan menurut pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah.
63. What is the glycemic index?
Glycemic index food according to the level of effect on blood glucose levels.
64. Apa kriteria dalam menilai Indeks Glikemik suatu bahan pangan?
Nilai indeks Glikemik bahan pangan dikatakan rendah apabila nilai indeks glikemiknya (<55), sedang (55-70) dan tinggi (>70). Jika penderita diabetes mengkonsumsi bahan pangan dengan indeks glikemik tinggi, maka kadar glukosa darahnya akan cepat naik.
64. What is the criteria in assessing the glycemic index of a food?
Food glycemic index value low to say if the index value glikemiknya (<55), medium (55-70) and high (> 70). If people with diabetes consume food with high glycemic index, the blood glucose level will rise quickly.
65. Faktor apa sajakah yang mempengarui besaran Index Glikemik bahan pangan?
Indeks Glikemik (IG) bahan pangan dipengaruhi oleh beberapa besaran komposisi bahan penyusunnya. Yang paling berpengaruh dalam menentukan tinggi rendah kadar indeks glikemik adalah kandungan amilosa, protein, lemak, serat dan daya cerna pati.
65. What are the factors which affects the amount of food Glicemic Index?
Glycemic index (GI) of food materials is influenced by several quantities constituent material composition. The most influential in determining the low levels of high-glycemic index is the content of amylose, protein, fats, fiber and starch digestibility.
66. Apa yang dimaksud dengan daya cerna pati?
Daya cerna pati adalah kemampuan pati untuk dapat dicerna dan diserap dalam tubuh. Karbohidrat yang lambat diserap akan menghasilkan kadar glukosa darah yang rendah dan berpotensi mengendalikan kadar glukosa darah. Daya cerna pati berkaitan dengan kandungan amilosa atau amilopektin di dalamnya. Amilosa dengan rantai lurus lebih sulit dicerna dibandingkan dengan amilopektin yang memiliki rantai bercabang. Sehingga karbohidrat dengan kandungan amilosa tinggi umumnya akan memiliki indeks glikemik rendah dan sangat baik dikonsumsi bagi penderita diabetes.
66. What is the digestibility of starch?
Starch digestibility is the ability of starch to be digested and absorbed in the body. Slowly absorbed carbohydrates will produce a lower blood glucose levels, and potentially controlling blood glucose levels. Starch digestibility associated with the content of amylose and amylopectin in it. Amylose with a straight chain is more difficult to digest than amylopectin which has a branched chain. So that carbohydrates with high amylose content will generally have a low glycemic index and very good for diabetics consumed.
67. Apakah beras merah baik dikonsumsi untuk penderita diabetes?
Beras merah memiliki indeks glikemik 56, sehingga masuk kelompok indeks glikemik sedang. Walaupun demikian beras merah sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes, karena mengandung pigmen antosianin yang melapisi endosperm beras. Pigmen antosianin dapat mencegah komplikasi diabetes dengan cara mengurangi jumlah kolagen abnormal pada pembuluh darah akibat ikatan gula dalama darah dengan protein, mencegah kerusakan limfa, mencegah proliferasi protein abnormal yang dapat menyebabkan kebutaan, meningkatkan adipocytokine gene expression dan jika terjadi disfungsi dapat menyebabkan resistensi insulin. Selain itu beras merah kaya akan serat, sehingga mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernakaan antara lain wasir, divertikulosis dan kanker usus besar.
67. Is red rice good for diabetics consume?
Red rice has a glycemic index of 56, so that the incoming medium-glycemic group. Despite this very good red rice is consumed by diabetics, because they contain anthocyanin pigment that coats the rice endosperm. Anthocyanin pigment can prevent diabetic complications by reducing the amount of abnormal collagen in blood vessels due to the recent blood sugar bonds with proteins, preventing damage to the lymph, preventing proliferation of abnormal proteins that can cause blindness, increased adipocytokine gene expression and in case of dysfunction may cause insulin resistance. Also brown rice is rich in fiber, so as to prevent various diseases associated with channels pencernakaan include hemorrhoids, divertikulosis and colon cancer.
68. Apakah manfaat antosianin bagi penderita diabetes?
Penelitian para ahli dari Michigan State University menunjukkan bahwa konsumsi antosianin dapat meningkatkan produksi insulin hingga 50%. Antosianin bekerja dengan cara menetralkan enzim yang dapat menghancurkan jaringan kolagen. Sifat antioksidan dari antosianin akan melindungi jaringan kolagen dari radikal bebas serta memperbaiki protein yang rusak pada dinding pembuluh darah.
68. Does anthocyanin benefit for people with diabetes?
Research experts from Michigan State University showed that anthocyanin consumption can increase insulin production by 50%. Anthocyanin works by neutralizing the enzymes that can destroy the collagen network. Antioxidant properties of anthocyanin protects the collagen network of free radicals and repair of damaged proteins in blood vessel walls.
Dalam artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai pengaruh buruk minum kopi, minuman beralkohol bagi penderita diabetes, kebiasaan merokok bagaimana cara memantau kemajuan dalam pengobatan diabetes dan kemungkinan pengaruh pengobatan pada kondisi hipoglikemik.
In the previous article has discussed about the influence of bad coffee, alcoholic beverages for people with diabetes, smoking habits how to monitor progress in the treatment of diabetes and the possible effect of treatment on the hypoglycemic condition.
http://www.100diabetes.com/diet_diabetes_1.html
Senin, 09 Agustus 2010
Indeks Glikemik Beras Organik
Indeks Glikemik Beras Organik
Apa yang disebut dengan indeks glikemik?
Indeks glikemik (IG) adalah tingkatan pangan menurut efeknya terhadap gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan cepat memiliki indeks glikemik (IG) tinggi. Sebaliknya, pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan lambat memiliki indeks glikemik (IG) rendah
Faktor apa yang menentukan nilai indeks glikemik beras?
Secara umum Indeks Glikemik (IG) beras ditentukan oleh varietas atau jenis padi dan gabahnya, yang ada hubungannya dengan sifat fisiko kimia, namun bisa juga dipengaruhi oleh proses pengolahan, di antaranya pada proses parboiling.
Siapa saja yang membutuhkan beras dengan indeks glikemik rendah?
Perubahan gaya hidup dan pola konsumsi pangan masyarakat telah mengakibatkan peningkatan beberapa penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (DM) dan hipertensi. Penderita diabetes mellitus memerlukan makanan yang tidak menaikkan kadar gula darah secara drastis.
Bagaimana nilai Indeks Glikemik (IG) beras didefinisikan?
Nilai indeks glikemik (IG) beras didefinisikan sebagai nisbah antara luas area kurva glukosa darah dari beras yang diuji yang mengandung karbohidrat total setara 50 g gula terhadap luas glukosa darah setelah makan 50 g glukosa pada hari yang berbeda dan pada orang yang sama. Glukosa sebagai standar mempunyai nilai IG 100. Nilai IG beras dikelompokkan menjadi IG rendah (<55), sedang (55-70), dan tinggi (>70).
Parboiled merupakan proses perebusan pada suhu 60 derajat Celsius selama 8 jam dan pengukusan
(steam) pada suhu 100 derajat Celsius selama 30 menit dalam bentuk gabah.
sumber : www.pustaka-deptan.go.id; http://bumiganesa.com/?p=417
Pangan Indeks Glikemik (IG) Rendah Untuk Kesehatan
Friday, 24 July 2009 14:09 | Author: admin |
Indeks Glikemik (IG) pangan adalah tingkatan pangan menurut efeknya terhadap kadar gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan cepat memiliki IG tinggi. Sebaliknya, pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan lambat memiliki IG rendah. Memilih pangan (karbohidrat) yang tidak menaikkan kadar gula darah secara drastis merupakan salah satu upaya untuk menjaga kadar gula darah pada taraf normal. IG pangan ditentukan oleh jenis dari pangan tersebut dan cara pengolahannya. Sebagai contoh, salah satu klon ubi jalar bila digoreng IG-nya 47, yang direbus memiliki IG 62 dan dipanggang IG-nya 80.
Prosedur Penentuan IG pangan adalah sebagai berikut :
1) Pangan tunggal yang akan ditentukan IG-nya (mengandung 50 g karbohidrat) diberikan kepada relawan yang telah menjalani puasa penuh (kecuali air) selama semalam (sekitar pukul 20.00 sampai pukul 08.00 pagi besoknya). Sebagai contoh, untuk menentukan IG kentang rebus diperlukan 250 g kentang untuk menyediakan karbohidrat sebanyak 50 g (50 g karbohidrat setara dengan tiga sendok makan bubuk glukosa murni).
2) Selama dua jam pasca pemberian (atau tiga jam bila relawan menderita diabetes), sampel darah sebanyak 50 mikroliter - finger-prick cappillary blood sample method - diambil setiap 15 menit pada jam pertama, kemudian setiap 30 menit pada jam kedua untuk diukur kadar glukosanya.
3) Pada waktu berlainan hal yang sama dilakukan dengan memberikan 50 g glukosa murni (sebagai pangan acuan) kepada relawan. Hal ini dilakukan sebanyak dua kali (dilakukan pada hari lain, minimal tiga hari setelah perlakuan pertama) untuk mengurangi efek keragaman respon gula darah dari hari ke hari.
4) Kadar gula darah (pada setiap pengambilan sampel) ditebar pada dua sumbu, yaitu sumbu waktu dan kadar gula darah.
5) Indeks Glikemik ditentukan dengan membandingkan luas daerah di bawah kurva antara pangan yang diukur IG-nya dengan pangan acuan.
Kisaran IG beras sebagai salah sumber pangan utama sangat luas. Secara umum IG beras ditentukan oleh varietas atau jenis padi dan gabahnya, yang ada hubungannya dengan sifat fisiko kimia, namun bisa juga dipengaruhi oleh proses pengolahan. Dengan demikian perlu dipertanyakan pernyataan yang menyebutkan bahwa salah satu keunggulan beras organik adalah cocok untuk penderita diabetes tanpa menyinggung-nyinggung varietas beras organik tersebut atau IG-nya. Walaupun merupakan beras organik tetapi bila varietasnya misalkan adalah Sintanur yang memiliki IG 90 (berdasarkan data dari Deptan) maka tentu saja tidak akan cocok bagi penderita diabetes. Keunggulan utama dari beras organik yang menonjol adalah dari minimnya residu kimia yang dikandungnya sehingga mengurangi resiko kanker, keracunan, kelainan terhadap bayi yang dilahirkan juga efek positif lainnya terhadap kesehatan disamping juga rasanya yang lebih enak dibandingkan beras biasa untuk varietas yang sama. Nilai IG beras dikelompokkan menjadi IG rendah (<55), sedang (55-70) dan tinggi (>70).
Diabetes Melitus (DM) atau biasa disebut diabetes adalah penyakit kronik yang timbul karena terlalu banyak glukosa (gula) dalam darah. Menghindari konsumsi nasi merupakan penderitaan tersendiri bagi diabetesi (penderita diabetes) karena budaya konsumsi nasi di Indonesia sangat kuat. Diabetesi memang sebaiknya membatasi konsumsi beras ber-IG tinggi, karena dapat meningkatkan gula darah dengan cepat. Namun mereka tetap dapat leluasa mengonsumsi beras ber-IG rendah sesuai kebutuhan gizinya. Pada penderita diabetas, memilih pangan (karbohidrat) yang tidak menaikkan kadar gula darah dengan cepat adalah salah satu tindakan yang tepat untuk mengendalikan kadar gula darah.
Disamping itu pangan yang memiliki IG rendah memiliki dua keunggulan khusus bagi orang yang ingin mengurangi berat tubuh, yaitu (1) mengenyangkan dalam waktu yang cukup lama serta (2) membantu membakar lebih banyak lemak tubuh dan lebih sedikit massa otot (body muscle).
Utju Suiatna
http://www.infoorganik.com
http://www.healthy-rice.com
Disarikan dari buku 'Indeks Glikemik Pangan', Rimbawan Albiner Siagian dan berbagai sumber lainnya.
http://www.infoorganik.com/index.php?option=com_content&view=article&id=74:pangan-indeks-glikemik-ig-rendah-untuk-kesehatan-&catid=36:kesehatan&Itemid=64
Apa yang disebut dengan indeks glikemik?
Indeks glikemik (IG) adalah tingkatan pangan menurut efeknya terhadap gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan cepat memiliki indeks glikemik (IG) tinggi. Sebaliknya, pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan lambat memiliki indeks glikemik (IG) rendah
Faktor apa yang menentukan nilai indeks glikemik beras?
Secara umum Indeks Glikemik (IG) beras ditentukan oleh varietas atau jenis padi dan gabahnya, yang ada hubungannya dengan sifat fisiko kimia, namun bisa juga dipengaruhi oleh proses pengolahan, di antaranya pada proses parboiling.
Siapa saja yang membutuhkan beras dengan indeks glikemik rendah?
Perubahan gaya hidup dan pola konsumsi pangan masyarakat telah mengakibatkan peningkatan beberapa penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (DM) dan hipertensi. Penderita diabetes mellitus memerlukan makanan yang tidak menaikkan kadar gula darah secara drastis.
Bagaimana nilai Indeks Glikemik (IG) beras didefinisikan?
Nilai indeks glikemik (IG) beras didefinisikan sebagai nisbah antara luas area kurva glukosa darah dari beras yang diuji yang mengandung karbohidrat total setara 50 g gula terhadap luas glukosa darah setelah makan 50 g glukosa pada hari yang berbeda dan pada orang yang sama. Glukosa sebagai standar mempunyai nilai IG 100. Nilai IG beras dikelompokkan menjadi IG rendah (<55), sedang (55-70), dan tinggi (>70).
Parboiled merupakan proses perebusan pada suhu 60 derajat Celsius selama 8 jam dan pengukusan
(steam) pada suhu 100 derajat Celsius selama 30 menit dalam bentuk gabah.
sumber : www.pustaka-deptan.go.id; http://bumiganesa.com/?p=417
Pangan Indeks Glikemik (IG) Rendah Untuk Kesehatan
Friday, 24 July 2009 14:09 | Author: admin |
Indeks Glikemik (IG) pangan adalah tingkatan pangan menurut efeknya terhadap kadar gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan cepat memiliki IG tinggi. Sebaliknya, pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan lambat memiliki IG rendah. Memilih pangan (karbohidrat) yang tidak menaikkan kadar gula darah secara drastis merupakan salah satu upaya untuk menjaga kadar gula darah pada taraf normal. IG pangan ditentukan oleh jenis dari pangan tersebut dan cara pengolahannya. Sebagai contoh, salah satu klon ubi jalar bila digoreng IG-nya 47, yang direbus memiliki IG 62 dan dipanggang IG-nya 80.
Prosedur Penentuan IG pangan adalah sebagai berikut :
1) Pangan tunggal yang akan ditentukan IG-nya (mengandung 50 g karbohidrat) diberikan kepada relawan yang telah menjalani puasa penuh (kecuali air) selama semalam (sekitar pukul 20.00 sampai pukul 08.00 pagi besoknya). Sebagai contoh, untuk menentukan IG kentang rebus diperlukan 250 g kentang untuk menyediakan karbohidrat sebanyak 50 g (50 g karbohidrat setara dengan tiga sendok makan bubuk glukosa murni).
2) Selama dua jam pasca pemberian (atau tiga jam bila relawan menderita diabetes), sampel darah sebanyak 50 mikroliter - finger-prick cappillary blood sample method - diambil setiap 15 menit pada jam pertama, kemudian setiap 30 menit pada jam kedua untuk diukur kadar glukosanya.
3) Pada waktu berlainan hal yang sama dilakukan dengan memberikan 50 g glukosa murni (sebagai pangan acuan) kepada relawan. Hal ini dilakukan sebanyak dua kali (dilakukan pada hari lain, minimal tiga hari setelah perlakuan pertama) untuk mengurangi efek keragaman respon gula darah dari hari ke hari.
4) Kadar gula darah (pada setiap pengambilan sampel) ditebar pada dua sumbu, yaitu sumbu waktu dan kadar gula darah.
5) Indeks Glikemik ditentukan dengan membandingkan luas daerah di bawah kurva antara pangan yang diukur IG-nya dengan pangan acuan.
Kisaran IG beras sebagai salah sumber pangan utama sangat luas. Secara umum IG beras ditentukan oleh varietas atau jenis padi dan gabahnya, yang ada hubungannya dengan sifat fisiko kimia, namun bisa juga dipengaruhi oleh proses pengolahan. Dengan demikian perlu dipertanyakan pernyataan yang menyebutkan bahwa salah satu keunggulan beras organik adalah cocok untuk penderita diabetes tanpa menyinggung-nyinggung varietas beras organik tersebut atau IG-nya. Walaupun merupakan beras organik tetapi bila varietasnya misalkan adalah Sintanur yang memiliki IG 90 (berdasarkan data dari Deptan) maka tentu saja tidak akan cocok bagi penderita diabetes. Keunggulan utama dari beras organik yang menonjol adalah dari minimnya residu kimia yang dikandungnya sehingga mengurangi resiko kanker, keracunan, kelainan terhadap bayi yang dilahirkan juga efek positif lainnya terhadap kesehatan disamping juga rasanya yang lebih enak dibandingkan beras biasa untuk varietas yang sama. Nilai IG beras dikelompokkan menjadi IG rendah (<55), sedang (55-70) dan tinggi (>70).
Diabetes Melitus (DM) atau biasa disebut diabetes adalah penyakit kronik yang timbul karena terlalu banyak glukosa (gula) dalam darah. Menghindari konsumsi nasi merupakan penderitaan tersendiri bagi diabetesi (penderita diabetes) karena budaya konsumsi nasi di Indonesia sangat kuat. Diabetesi memang sebaiknya membatasi konsumsi beras ber-IG tinggi, karena dapat meningkatkan gula darah dengan cepat. Namun mereka tetap dapat leluasa mengonsumsi beras ber-IG rendah sesuai kebutuhan gizinya. Pada penderita diabetas, memilih pangan (karbohidrat) yang tidak menaikkan kadar gula darah dengan cepat adalah salah satu tindakan yang tepat untuk mengendalikan kadar gula darah.
Disamping itu pangan yang memiliki IG rendah memiliki dua keunggulan khusus bagi orang yang ingin mengurangi berat tubuh, yaitu (1) mengenyangkan dalam waktu yang cukup lama serta (2) membantu membakar lebih banyak lemak tubuh dan lebih sedikit massa otot (body muscle).
Utju Suiatna
http://www.infoorganik.com
http://www.healthy-rice.com
Disarikan dari buku 'Indeks Glikemik Pangan', Rimbawan Albiner Siagian dan berbagai sumber lainnya.
http://www.infoorganik.com/index.php?option=com_content&view=article&id=74:pangan-indeks-glikemik-ig-rendah-untuk-kesehatan-&catid=36:kesehatan&Itemid=64
Langganan:
Postingan (Atom)