........Selamat Hari Jadi Kab. Nunukan ke 13 tgl 12 Oktober 2012.......

Senin, 16 April 2012

CATATAN TEMAN : PADI ADAN KRAYAN

PADI ADAN, PADI DATARAN TINGGI KRAYAN

PADI ADAN ENDEMIK KRAYAN
by. Bakri Supian 4April2012

Padi Adan merupakan variant padi yang tumbuh di daerah dataran tinggi pedalaman Kalimantan Timur Kabupaten Nunukan yaitu Daerah Krayan yang melingkupi Kecamatan Krayan Induk dan Krayan Selatan serta ada sebagian didaerah Malaysia yaitu Serawak, daerah Krayan berada pada daerah ketinggian sekitar 1000 – 1600 m dpl sehingga ada yang menyebut padi ini sebagai padi dataran tinggi.


Kawasan produksi Padi Adan tersebut mempunyai luasan sawah tidak termasuk luasan yang berada di luar Krayan sekitar 5.430 ha yang tertata di sela-sela lembah perbukitan dengan kemampuan produksi 4 – 6 ton/ha sehingga total produksi pertahunnya berkisar 27.000 ton, sistem pertanian atau pola tani masih mengadopsi budaya tani masyarakat Krayan sejak dulu yang ramah lingkungan sehingga oleh Pemda Kab. Nunukan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan peternakan di daerah ini dijadikan sentra prosuksi padi Organik jenis Adan dengan mengembangkan sistem pertanian alami yang tidak mengutamakan penggunaan zat kimia dalam pola bercocok tanamnya. Kawasan pertanian ini pun dijadikan kawasan Plasma nupta bagi pertanian dan Kawasan Taman nasional Krayan mentarang yang berada disekitar pengembangan Sawah tersebut dengan luasan taman sekitar 359.819 ha yang kaya dengan keragaman biodefersity.


Sistem pertanian menggunakan pola pertanian sesuai budaya masyarakat Krayan dari dulu sebagaimana masayarakat budaya yang tak lepas dari sistem kearipan lokal yang bertumpu pada keadaan siklus alam dan pola ramah lingkungan berupa lahan pertanian digarap bergilir sesuai keadaan lokasi, musim (umumnya diantara musim hujan) dan budaya setempat mengikuti pengaturan masyarakat adat.


Masa pemeliharan Padi hingga panen yang membutuhkan waktu empat-lima bulan sehingga setiap lahan hanya digarap sekali dalam setahun, saat masa tidak aktip tersebutlah proses pengolahan lahan secara alami terbentuk berupa pengendapan unsur hara yang terbawa air, proses pembusukan gulma dan sisa pasca panen yang dihancurkan menjadi penyubur serta proses biologi lainnya disamping itu pada saat tersebut kawasan ini menjadi tempat pengembalaan kerbau saat istirahat dan ternak lain yang akan menghasilkan kotoran yang bertindak sebagai kompos tanaman.


Padi Adan termasuk padi golongan CERE mempunyai 15-22 varietas dengan spesipikasi berasnya Kecil dan bundar serta beraroma harum yang hidup didataran tinggi, beberapa pengalaman menunjukkan bahwa padi ini pernah ditanam di luar daerah Krayan ternyata jarang yang berhasil.



Dari hasil uji laboratorium ditemukan kandungan beras berupa
Carbohydrate : 80,36 %, Protein : 7,69 %, Lemak : 0,43 % dan Amilase : 21,71 %. Kandungan mineral tertinggi Besi (Fe) : 13,16 ppm mineral lainnya kurang dari 1 ppm. Rendemen : 64,57 % secara pisik Padi Adan mempunyai ciri diantaranya Beras Kepala : 91,86 %, Beras Patah : 7,56 %, Menir : 0,58 %, Butir Rusak : 0,31 %, Butir Kapur : 0,43 %. dan memiliki warna putih dan kuning beras biasa dan coklat dan hitam merupakan beras Ketan.


Sejarah padi Adan, Konon katanya ada salah satu Tokoh Masyarakat bernama TEPUN PADAN dan dipanggil PUN ADAN, tinggal di desa LIANG BUA (Sekarang desa BRIAN BARU KRAYAN INDUK) yang pertama kali membudidayakan jenis padi ini di Krayan sehingga Sesuai dengan nama penangkar Padi inilah maka disebut padi ADAN dan padi ini mulai dibudidayakan masyarakat Krayan sejak satu abad yang lalu.

Beras ini telah diusahakan secara komersil oleh beberapa pengusaha tempatan (Yupai Semaring) dan koperasi ADAN TANA TAM dengan kemasan seharga Rp 13.000 – Rp 16.000/kg, Pemasaran padi ini telah merambah ke Malaysia sabah dan Serawak (disini dengan nama Bario Rice), Indonesia khususnya Kaltim , Brunei dan Filipina, beras ini disukai karena rasanya yang Gurih, Pulen dan Harum.

Padi Adan oleh Kementrian hukum dan Ham RI telah diberikan sertipikasi Indikasi – Geografis (IG) sebagai pengesahan bahwa tanaman ini khas daerah ketinggian Krayan yang diberikan kepada Pemilik yaitu Asosiasi Masyarakat Adat Perlindungan Beras Adan Kerayan sebagai pengusul.


Sumber : http://bakritomaiwa-nusantara.blogspot.com/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=29

CATATAN TEMAN : PENAS XIII 2011 di KUTAI KARTA NEGARA

KESANKU DI PENAS XIII 2011

Oleh : Bakri Sofyan


Pesta Kontak Tani Nelayan Andalan (PENAS) XIII Tahun 2011 di Kutai Kartanegara yang berlangsung 18-23 Juni 2011, baru saja berakhir pada hari Kamis kemarin suatu kegiatan yang dihadiri kalangan Petani, Nelayan, Peternak, Pekebun dan kehutanan serta para terkait dibidang agribisnis lainnya dari seluruh penjuru Indonesia dengan tujuan dapat meningkatkan motipasi, kegairahan petani dan masyarakat pelaku agribisnis yang memiliki daya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan dan secara khusus dapat :

1. Meningkatkan kepemimpinan dan kemandirian kontak tani-nelayan selaku pelaku utama sistem dan Usaha Agrobisnis.
2. Terjalinnya kemitraan usaha dan informasi agribisnis antara peserta dengan para pengusaha dibidang agribisnis.
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang teknologi dan kualitas produksi agribisnis peserta.
4. Meningkatnya jiwa wirausaha dan kesadaran terhadap lingkungan serta keakraban bagi peserta.
5. Meningkatnya apresiasi para peserta dan masyarakat pelaku agribisnis untuk memacu prestasi dalam pembangunan pertanian dan pedesaan.


Peserta yang hadir kali ini merupakan yang terbesar selama penyelenggaraan PENAS yaitu 37.000 orang sedang PENAS sebelumnya di BumiBanyuAsin hanya dihadiri 27000 orang. Kegiatan kali ini dibuka oleh Bapak Wakil Presiden Bapak Budiono yang disambut meriah oleh kalangan Penas yang hadir di Stadion PerJiwa dengan sorakan kegembiraan disertai beberapa tarian masal daerah yang berunsur etnik dan Nasional serta temu wicara langsung dengan Pejabat Negara seperti Wakil Presiden, Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri PU Meski banyak diwakili oleh kalangan Dirjen tapi kegiatan ini menuai antusias yang tinggi dari kalangan Peserta, saya sendiri saat mengikuti Temu Wicara dengan Jajaran Kementerian Kehutanan tidak sempat menyapa seorang yang saya yakini sahabat saat kuliah karena keasikan dan keseriusan mengikuti acara.

Kegiatan yang banyak dihadiri peserta selama Penas diantaranya Demplot, Pembukaan, Pameran, TemuWicara dengan pejabat Negara, Temu Profesi, Rembug Utama, Pameran, Lomba olah raga daerah, Studi Banding dan lain-lain. Selama perayaan tersebut maka praktis jalan sepanjang 20 km sekitar stadion perjiwa mengalami kemacetan oleh arus kendaraan yang keluar masuk mengantar para pengunjung dan sekitar stadion yang disesaki oleh hilir mudiknya peserta yang sibuk bergerak dari satu ruangan ketempat lain untuk mengikuti berbagai kegiatan masing-masing dengan atribut yang bergantung dileher serta seragam yang sesuai dengan daerah masing-masing

Tema Penas XIII adalah Melalui pemberdayaan Petani nelayan dan penguasaan teknologi tepat guna kita kembangkan daya saing perekonomian nasional dalam rangka peningkatan pendapatan petani nelayan. “ .

Peserta yang menghadiri PENAS XIII terdiri dari ;
a. Utama (90 %) adalah Petani Nelayan, Pemuda Tani Nelayan, Wanita Tani Nelayan, Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), P4S, KOPTAN dan Assosiasi Petani Nelayan.
b. Peserta Pendamping (5 %) adalah aparat yang ditugasi oleh pemerintah untuk mendampingi dan mempasilitasi peserta PENAS XIII Petani Nelayan 2011.
c. Peserta Peninjau (5 %) adalah organisasi Profesi, Penyuluh swasta dan atau pemerhati/pakar yang bergerak dibidang pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Pelaku Agribisnis.

Keberadaanku di Penas kali ini selaku Peninjau dari organisasi Lingkungan bersama rekan dari berbagai profesi lain, yang tak bisa dilewatkan bahwa acara ini diliput oleh berbagai media informasi baik media cetak maupun media penyiaran dengan menurunkan ratusan wartawan yang meliput selama kegiatan tersebut.


Tempat mondok,


















Penas XIII dihadiri juga oleh Petani dari Negara Asean dan Petani Jepang yang turut aktip dalam kegiatan yang telah disediakan seperti Temu Petani Asean dan Petani Jepang.
Acara Pembukaan,


Berjalan ke Satdion (kiri) Peserta Kalimantan Timur (kanan & Bawah)



Tarian Massal di Depan Podium Utama (kiri) dan Bapak Budiono dan Istri (kanan)






Acara Demplot,











Di Kandang Rusa Sambar (kanan)







Sampai acara ini berakhir tercatat 4 orang meninggal sebagian besar dikarenakan kelelahan mengikuti kegiatan yang ada di PENAS.
Acara Pameran,


Stand Kutai KartaNegara dan Sulut (atas)
Stand Sulsel (kiri) dan Stand Papua Barat (kanan)

Samuel Parrangan (Kep. BKP3D Kab. Nunukan)/kiri dan Ibu Hj. Asmah Gani (Wakil Bupati Nunukan)






Acara Temu Pejabat Negara,



Menteri Pertanian (atas), Gubernur Kalimantan Timur (kiri) dan Bupati Kutai KartaNegara (kanan)






















Penas XIII telah berakhir dengan berbagai kegiatan tentunya akan meninggalkan kesan yang sangat berarti bagi mereka yang menghadirinya terutama bagi mereka yang serius ingin mengembangkan kompetensi dirinya, selanjutnya tentu ada yang akan merinduinya dengan berbagai kenikmatan selama mengikuti untuk itu jangan khawatir, karena Pesta Petani yang digagas oleh Tokoh Tani Nelayan sejak tahun 1971 masih akan terus bergulir dan PENAS XIV akan datang di laksanakan di JATIM, Sayonara 2x.

Sumber : http://bakritomaiwa-nusantara.blogspot.com/2011_06_01_archive.html